Tags
A Memory Of Sa-Rang
(A Memory Of Love)
“Cho Kyu-Hyun!” teriak Sa-Rang sekuat tenaga.
Kyu-Hyun segera menjauhkan ponselnya dari lubang telinga. Sejauh apapun dia menjauhkan benda putih berbentuk persegi itu dari telinganya, suara Sa-Rang tetap saja terdengar dengan kencang. Gadis yang berada di seberang sambungan telepon itu terus saja mengomel hampir dalam satu tarikan napas. Kyu-Hyun mengeryit geli. Sa-Rang tidak akan berhenti sampai benar-benar puas.
“Cho Kyu-Hyun… yeoboseyo? Yeoboseyo? Hey… apa kau masih di sana?”
“Emm…,”Kyu-Hyun menempelkan kembali ponsel itu ke telinganya. “Mianhae… Aku memang lupa. Mianhae,” akunya dengan penuh rasa bersalah. “Aku mengaku salah.”
Sa-Rang menghela napas. “ Gwaenchanayeo. Lagian kita bukan lagi remaja ingusan yang harus selalu merayakan hari jadi kita,” nada bicara Sa-Rang melunak
Kyu-Hyun semakin merasa bersalah. tanyanya, “Kau sudah makan tadi?” Continue reading